Imam Zaman Dalam Nash Al Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (QS. An-Nisaa’:59)
“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS. Huud :49)
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebaikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah, (QS. Al-Anbiyaa’ :73)
“Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata: tunjukkanlah bukti kebenaranmu, maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan. (QS. Al-Qashash:75)
“Dan ingatlah mengenai hari Kami utus bagi setiap umat seorang saksi bagi mereka dan dari jenis mereka sendiri dan Kami hadirkan dirimu sebagai saksi bagi mereka semua” (QS. An-Nahl:89)
“(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan imam (pemimpin) mereka; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (QS. Al Israa’:71-72)
Imam Zaman Dalam Nash Al Hadits:
“Barang siapa yang mati, tetapi tidak mengenal Imam Zamannya, maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah.” (Al Hadits)
“Seseorang yang mati tanpa mempunyai Imam, maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah, dan orang ramai tidak dikecualikan sehingga mereka mengenal Imam mereka.” (Al Hadits)
“Barang siapa meninggal, sedangkan dia tidak mengetahui imam pada zamannya, maka dia meninggal secara jahilliyah.” (Al Hadits)
“Barang siapa yang mati ketika menanti kerajaan al-Qaim adalah umpama orang yang berada pada zaman kehadiran al-Qaim” (Al Hadits)
”Siapa yang mengingkari al Qaim dalam kegaibannya maka ia meninggal dalam keadaan jahiliah” (Al Hadits)
“Siapa meninggal tanpa seorang imam, maka dia meninggal dalam keadaan jahiliah dan siapa yang mengangkat tangan (berlepas diri) dari ketaatan, maka dia akan datang pada hari kiamat tanpa memiliki hujjah pada dirinya” (Al Hadits)
Filed under: Uncategorized | 73 Comments »